Sajak Kerinduan

Posted: Agustus 9, 2011 in Puisi

Ini kisah tentang seorang pengembara

Mengais warisan para Nabi di negeri antah berantah

Menggenggam bara api ketika manusia sibuk bermimpi

Seolah dunia tak mengenal kata mati

 

Berlelah dalam keletihan

Bertarung dengan jenuh yang tak bosan menjamah

Berjuang menyelamatkan masa muda dari kenikmatan semu

Terpaut dalam ketaatan kepada Sang Pencipta

 

Waktu-waktu pun berlalu

Menyusuri takdir setapak yang telah digariskan

Menggoreskan berjuta mutiara kenangan

Menyisakan kerinduan yang amat mendalam

 

Gelora asa tak jua surut

Membuncah dalam raga, mengusik emosi jiwa

Berlari dengan arah yang tak pasti

Menyentuh sisi rasa yang tak bertepi

 

Saat-saat itu akan tiba

Di mana tumpuan kasih akan tercurah

Entah seberapa lama ia terpendam dalam angan

Membuahkan sebening rasa haru yang membiru

 

Getirnya hidup telah ia kecap

Manisnya kesabaran telah ia reguk

Ia telah meraih singgasana tertinggi

Merintis jalan menuju ridho Ilahi

 

Sebuah bakti

Sebongkah amanat

Sesimpul senyum

Setetes air mata bahagia

 

Karena itu, ia kini kembali…

 

 

 

 

 

Malam bertabur bintang di bulan bertabur berkah..

Di bawah bayang benang perak rembulan..

Senin, 8 Ramadhan 1432 H / 8 Agustus 2011 M

Roni Nuryusmansyah

 

 

 

 

 

 

Komentar
  1. ernestkai berkata:

    merindu pun tak kan salah..
    berharap pun tak kan ada yang menggertak..
    kini butiran bening siap tumpah..

  2. dearKUR berkata:

    hmm, jadi ingat sajaknya Chairil Anwar

    Tuhanku
    di pintuMu aku mengetuk
    aku tidak bisa berpaling

    nice post…

  3. Iyas berkata:

    .bagus kak!

Tinggalkan Balasan ke Abu Ahnaf Roni Nuryusmansyah al-Falimbany Batalkan balasan